FWY Gelar Aksi Sosial Kemanusian, Lantaran Pemerintah Tak ada niat baik untuk memeberi Jatah Hidup dan Lindungi Rakyatnya
Berita Baru Jateng, Yogyakarta – Forum Warga Yogya (FWY) kembali gelar aksi sosial Kemanusian, ribuan paket bantuan beras kepada masyarakat yang terdampak oleh COVID-19 terutama kepada warga di kawasan Tugu Malioboro Kraton dan sekitarnya.
“Sebab Pemerintah DIY hingga hari ini tak kunjung memiliki niat baik untuk memberikan Jatah Hidup Tunai serta melindungi rakyatnya dari dampak Pandemi Covid-19”. Tegas Dinta Julian (15/08).
Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir 1,5 tahun ini telah mengakibatkan jutaan rakyat Jogja kehilangan mata pencahariaannya serta juga telah menelan banyak korban jiwa. Tidak dipungkiri laju penularan virus ini melalui interaksi sosial sehingga mata pencaharian yang menggantungkan pada sektor niaga, wisata, transportasi dan pendidikan pun kena imbasnya.
Terutama di kawasan Tugu – Malioboro dan Kraton seluruh pedagang kaki lima, pelaku usaha kecil, pedagang pasar dan pekerja informal mengalami dampak atas ambruknya perekonomian yang disebabkan wabah penyakit ini.
“Sedari PPKM Darurat diterapkan hingga diperpanjang menjadi Level 4 telah banyak serangkaian diskusi yang kami lakukan dengan Pemda DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY serta DPRD DIY namun tetap tidak membuahkan hasil apa – apa guna menjamin kehidupan masyarakat yang terimbas oleh pandemi COVID-19 ini. Padahal instruksi dari pemerintah pusat sudah jelas, seluruh anggaran Pemda DIY segera dialokasikan untuk menanggulangi dampak pandemi ini”. Papar Dinta.
Menyikapi Perjuangan FWY Pemerintah DIY Mengeluarkan Kebijakan menggulirkan bantuan hibah Koperasi sebesar Rp16,4 M dalam bentuk pinjaman lunak kepada warga yang notabene menjadi anggota koperasi.
“Sedangkan kita ketahui bersama, banyak warga masyarakat yang terdampak tidak menjadi anggota koperasi sehingga bisa kami katakan kebijakan ini sebenarnya tidak tepat menyasar kepada seluruh warga terdampak dan tidak bermanfaat bagi masyarakat yang hari ini benar – benar membutuhkan bantuan untuk memperpanjang kehidupan karena kehilangan mata pencaharian. Sehingga apabila kebijakan Pemda DIY terkait bantuan Hibah Koperasi yang berasal dari Dana Keistimewaan ini diteruskan ini sama halnya menjerumuskan warganya kepada lembah hutang yang semakin dalam, mengingat sebagian besar masyarakat yang terdampak sudah banyak berhutang untuk semata – mata hanya bertahan hidup saja” Respon Dinta terkait Kebijakan tersebut.
Lebih Lanjut Dinta menjelaskan proses-proses perjuangan (FWY) selama ini,
“kami dari Forum Warga Yogyakarta kemarin, Jumat (13/8) di Kepatihan melakukan aksi keprihatinan sebagai bentuk penolakkan terhadap kebijakan Pemda DIY terkait bantuan Hibah Koperasi yang digulirkan dan sikap tersebut tidak ditanggapi secara serius oleh Pemda DIY. Padahal kita ketahui bersama bahwasanya kehidupan masyarakat hingga saat ini terus saja terhimpit dan semakin menderita serta terkepung oleh wabah penyakit virus COVID-19, Maka dari sekian perjalanan perjuangan diatas”.
Dinta Pun mengucapkan beribu trima kasih atas bantuan yang diberikan Luhut Binsar Panjaitan,
“Tak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada Bpk. Luhut Binsar Panjaitan yang telah mendukung aksi sosial kemanusiaan Forum Warga Yogyakarta, semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat di tengah ketiadaan bantuan sosial dari Pemda DIY”.
(KDT)