Cegah Stunting dengan Makanan Bergizi
BERITABARU, TEMANGGUNG – Mengonsumsi makanan bergizi menjadi salah satu kunci mencegah stunting. Makanan bergizi tidak harus mahal, karena bahannya bisa didapatkan dari lingkungan rumah dengan menanam di pekarangan.
Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung Denty Eka Widi Pratiwi mengatakan, pemanfaatan pekarangan rumah menjadi salah satu alternatif mendapatkan sayur dan buah bergizi, yang murah untuk penanganan stunting.
“Gerakan penanaman pekarangan rumah dengan aneka buah dan sayur harus digalakkan, karena bisa menjadi sumber gizi keluarga,” kata Denty, saat peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat) dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 tingkat Provinsi Jawa Tengah di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan Temanggung, Rabu (29/6/2022).
Dia mengatakan, pengolahan makanan sehat penting dalam penanganan stunting. Orang tua harus mampu mengolah bahan makanan menjadi berbagai makanan olahan yang mengundang selera. Contohnya bayam, yang didapat dari pekarangan diolah menjadi sup, bergedel, atau lalapan. Bahan makanan lain bisa dimasak menjadi berbagai macam makanan yang menggairahkan anak.
Anggota DPD RI tersebut mengatakan, mencegah stunting adalah tugas semua pihak, tidak terkecuali para remaja.
“Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berulang kali menyampaikan, jangan kawin bocah,” katanya.
Dikatakan untuk nikah harus cukup umur secara kualitas, fisik, mental, dan ekonomi. Pernikahan anak menjadi salah satu penyebab stunting. Diterangkan olehnya, hamil harus dipersiapkan sejak dini. Organ ibu harus siap, mengonsumsi makanan yang bergizi selama hamil agar bayinya sehat dan tidak stunting.
“Mencegah stunting tidak hanya satu hari, tetapi harus berkelanjutan, dan diperlukan kepedulian semua pihak,” tegasnya.
Disampaikan olehnya, pencegahan stunting ini, harus dari keluarga. Pasangan yang akan menikah harus siap jasmani dan rohani, siapkan pula dari sisi mengelola ekonomi. Denty mengatakan masyarakat harus aktif dalam mencegah dan menangani stunting. Jika pemerintah telah memikirkan dan bergerak, sedangkan masyarakat hanya pasif, maka akan percuma.
Sebagai informsi, angka stunting di Jateng saat ini sebesar 20,9 persen, lebih kecil dibanding tingkat nasional yang mencapai 24,4 persen, sedangkan di Temanggung 20,5 persen.