Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sah, Ahmad Tomi Wijaya Resmi Dikukuhkan, Dorong Revitalisasi Intelektual Santri di Era Digital



Sah, Ahmad Tomi Wijaya Resmi Dikukuhkan, Dorong Revitalisasi Intelektual Santri di Era Digital

Cirebon (10 November 2025) – Dalam semangat “Revitalisasi Peran Intelektual Santri dalam Arus Transformasi Digital: Mewujudkan Inovasi Gerakan Berbasis Nilai Kepesantrenan”, ribuan santri dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, untuk menghadiri Pengukuhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Seluruh Indonesia.

Kegiatan yang diikuti ribuan peserta ini, terdiri dari perwakilan kampus yang tergabung dalam BEM Pesantren dan santri KHAS Kempek, menjadi momentum penting dalam meneguhkan peran pesantren sebagai pusat lahirnya generasi intelektual yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan nasionalisme.

Acara turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, serta tokoh nasional dan daerah seperti Randy Bagasyudha, S.Psi., M.I.P., Staf Khusus Bidang Politik dan Kemasyarakatan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan dan Dr. Shopi Zulfia, S.H., M.H., serta para kiai, ulama, masyayikh, dan dewan irsyad BEM Pesantren Seluruh Indonesia.

Dalam pidato kuncinya, Randy Bagasyudha menekankan pentingnya keterlibatan pesantren dalam ranah kebudayaan dan transformasi digital nasional.

“Besar harapan saya, ada keterlibatan pesantren dalam perumusan kurikulum kebudayaan lokal dan transformasi digital, sebagai upaya merebut ruang kuasa makna dalam arus media,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Shopi Zulfia menyampaikan apresiasinya terhadap semangat santri yang terus berkembang seiring kemajuan zaman.

“Santri tidak hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga motor intelektual yang mampu membawa nilai-nilai luhur pesantren ke ruang-ruang kebijakan dan masyarakat. Pesantren harus hadir dalam setiap proses pembangunan bangsa,” ungkapnya dalam sambutan.

Momentum pengukuhan ini juga menjadi ruang refleksi bagi para kader santri untuk memperkuat sinergi dan menghidupkan kembali semangat perjuangan berbasis nilai kepesantrenan.

Ahmad Tomi Wijaya, Koordinator Pusat BEM Pesantren Seluruh Indonesia yang telah sah dikukuhkan, menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata dari lahirnya gerakan intelektual santri yang progresif dan berkarakter.

“Revitalisasi peran santri bukan hanya tentang adaptasi terhadap digitalisasi, tetapi bagaimana kita menjadikan nilai-nilai pesantren sebagai landasan berpikir, berinovasi, dan bergerak. Santri harus hadir sebagai pelopor perubahan, bukan sekadar pengikut arus,” tegasnya.

Dalam sesi refleksi dan pengukuhan, KH. Muhammad Musthofa Aqil Siroj dalam hal ini diwakilkan kepada KH. Ahmad Zaini Dahlan, Lc., M.Phil., M.Si. mengingatkan kembali tentang peran abadi santri sebagai penjaga moral bangsa.

“Santri adalah wujud pertahanan kokoh negara pada level moral. Pesantren selalu menjadi elemen yang konsisten menjaga moral bangsa. Tidak peduli berapa kali pesantren disudutkan dan dijatuhkan, pesantren tetap menjadi lembaga yang senantiasa ikhlas mendidik para santri,” disampaikan dalam forum.

Dengan pengukuhan ini, BEM Pesantren Seluruh Indonesia diharapkan menjadi wadah perjuangan dan kolaborasi santri dalam melahirkan inovasi gerakan yang berakar pada nilai kepesantrenan sebuah gerakan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan. Acara terasa makin hikmat dengan ditutup doa oleh Ibu Nyai Shobihah Maimoen.

Pesantren kini tidak lagi sekadar simbol tradisi, tetapi telah menjadi pusat peradaban baru yang menyatukan spiritualitas, intelektualitas, dan teknologi. Dalam semangat kebersamaan, para santri siap membawa cahaya nilai-nilai pesantren ke jantung transformasi digital bangsa.

Sah, Ahmad Tomi Wijaya Resmi Dikukuhkan, Dorong Revitalisasi Intelektual Santri di Era Digital