Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AMDK, Sebuah Langkah Inovatif Mengasosiasikan Mahasiswa Pada Lingkup Desa
Musyawarah pergantian kepemimpinan asosiasi mahasiswa desa di Kabupaten Tegal (Foto: Beritabarujateng/HSN)

AMDK, Sebuah Langkah Inovatif Mengasosiasikan Mahasiswa Pada Lingkup Desa



Berita Baru Jateng, Tegal – Organisasi kemahasiswaan di salah satu desa yang ada di Tegal ini terdengar unik. Pasalnya, dalam organisasi kemahasiswaan lumrahnya membentuk tatanan struktur minimal pada skala kecamatan, ataupun kabupaten. Sedangkan ini berada di level desa.

Bernama Asosiasi Mahasiswa Desa Kedungwungu (AMDK) yang terletak di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, telah resmi menunjuk ketua baru di tahun ini.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh Beritabarujateng saat berlangsungnya musyawarah pergantian kepemimpinan, Sabtu (27/3), organisasi tersebut dihadiri oleh sekitar 11 mahasiswa dari berbagai kampus se-jawa tangah. Meski tampak sedikit, adanya inovasi tentang pembentukan organisasi kemahasiswaan skala desa ini layak diapresiasi.

Chifni Awalul Chikam, selaku ketua terpilih pada forum musyawarah AMDK adalah mahasiswa semester 4 UIN Walisongo Semarang. Ia terpilih secara mufakat sebagai ketua AMDK periode 2021/2023 menggantikan M. Iqbal selaku ketua sebelumnya.

Dalam pernyataannya, chikam berharap mahasiswa desa mampu berkontribusi serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan di desa.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan agar mahasiswa di desa jangan sampai ada sekat dengan pemuda yang tidak kuliah.

“Justru kita harus ikut membaur dengan masyarakat lainnya, untuk bersama-sama membangun Desa Kedungwungu tercinta.” Katanya, saat memberikan pernyataan di sela musayawarah AMDK.

Di sisi lain, Ilham khasani sebagai salah satu founder AMDK sekaligus penyelenggara acara berharap dengan adanya kepengurusan yang baru, organisasi ini mampu menciptakan iklim yang konstruktif.

Ia menilai, mahasiswa memiliki peran sebagai salah satu elemen strategis di desa.  Harapannya, organisasi ini mampu menjadi partner bagi pemerintah desa dalam tata kelola pembangunan, keuangan dan kebijakan lainnya di desa.

Selanjutnya, ia turut mengingatkan agar AMDK tetap mengingat kekurangan-kekurangannya. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal organisasi.

Terakhir, ia juga mendoakan semoga kepengurusan baru membawa angin segar bagi gerakan mahasiswa di desa Kedungwungu khususnya, dan insan peduli desa pada umumnya.

(Husein)