BST Disetop Mulai Mei, Risma: Enggak Ada Anggaran
Berita Baru Jateng, Sosial Budaya – Bantuan Sosial Tunai (BST) oleh Kementrian Sosial (Kemensos) tidak lagi diperpanjang pada bulan Mei mendantang.
BST sendiri merupakan program yang dicanangkan dalam rangka pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan rilis yang diterbitkan Kemensos, BST tahun 2021 telah menjangkau 10 juta KPM di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek. Penyalurnya adalah PT. Pos dengan indeks bantuan Rp300 ribu/KPM selama 4 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, dan terakhir April 2021.
“Enggak ada anggarannya untuk itu,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Mensos Risma mengungkapkan alasan tidak akan memperpanjang BST tahun 2021 dikarenakan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia telah bergerak ke skala mikro.
Sehingga, menurut Risma, masyarakat dapat beraktivitas kembali dan berharap agar situasi pergerakan perekonomian di Indonesia sudah mulai normal.
“Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami, nanti kami bantu dalam bentuk BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai),” ujar Mensos Risma.
Program Kartu Sembako/BPNT sendiri akan menjangkau 18,8 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/bulan/KPM, dan penyalurannya dimulai Januari hingga akhir Desember 2021.
Sebelumnya, Mensos Risma telah memastikan bahwa pada pekan pertama tahun 2021, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah bisa menikmati bantuan sosial (bansos) sesuai arahan Presiden.
Kemensos akan melanjutkan 3 program bansos, yakni Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST) pada tahun 2021.
Untuk keperluan tersebut, Risma menginstruksikan jajarannya di Kemensos untuk bekerja non stop. Hal tersebut untuk memastikan agar ketiga bansos tersebut dapat serentak tersalurkan ke seluruh Indonesia.
(Husein)