Kisah Inspiratif Mei Andriyani, Peraih Kursi DPRD Cilacap yang Membawa Harapan Baru Bagi Masyarakat
Jateng.Beritabaru – Di balik deretan angka dan rekapitulasi suara tersembunyi kisah inspiratif seorang perempuan pemberani, Mei Andriyani. Sebagai caleg nomor urut 2 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), perjalanannya menuju kursi DPRD Kabupaten Cilacap tidaklah mudah, melainkan penuh perjuangan dan tekad yang memukau.
Pertarungan politik Mei Andriyani terwujud melalui hasil rekapitulasi tingkat PPK Kecamatan di lima wilayah Dapil 2. Dengan total dukungan mencapai 11.133 suara, Mei berhasil mengungguli petahana, Romelan, S.Sy., yang hanya memperoleh 10.903 suara. Selisih 230 suara bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa keberanian dan komitmen dapat meraih perubahan.
Kelahiran Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Mei Andriyani menjadi sosok bersejarah sebagai perempuan muda dari desa yang berkontribusi nyata untuk kesejahteraan masyarakat. Visi politiknya, terfokus pada pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kerakyatan, tercermin dalam slogan kampanyenya, “Saatnya Membangun Masa Depan.” Slogan tersebut bukan sekadar retorika, melainkan komitmen tulus Mei untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan tak tergoyahkan dari keluarga, khususnya kakak kandungnya, Budy Santoso, S.E., seorang pemimpin dalam Pergerakan Merah Putih Indonesia, memberikan kekuatan ekstra bagi perjalanan Mei. Pada 5 Mei 2023, yang juga hari ulang tahunnya yang ke-26, Mei dengan keyakinan kuat mendaftarkan diri untuk mewakili suara masyarakat Dapil 2 Cilacap.
Sebagai caleg nomor urut 2 dari PPP, Mei berhasil mengumpulkan 11.133 suara dari 1139 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lima kecamatan. Capaiannya melibatkan Kecamatan Kawunganten dengan 4.325 suara, Gandrungmang 3.703 suara, Karangpucung 312 suara, Bantarsari 2.242 suara, dan Kampunglaut dengan capaian 552 suara.
Keberhasilan Mei tidak lepas dari soliditas tim pemenangan, PERMADANI (Pergerakan Relawan Mei Andriyani), yang diketuai oleh Juni Prastowo. Tim ini bukan hanya sekadar kelompok relawan, melainkan garda terdepan yang membimbing Mei menuju kursi dewan.
Mei menganggap kemenangannya sebagai awal dari langkah baru, terutama dalam menjawab harapan masyarakat terkait kesejahteraan. “Ini langkah awal, saya ingin berjuang untuk masyarakat terutama daerah saya,” ucap Mei dengan semangat yang tak terbatas.
Kisah perjuangan Mei Andriyani untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Cilacap tak hanya mencerminkan keberhasilan, melainkan juga perjalanan hidup seorang perempuan dari desa yang merasakan sendiri sulitnya kehidupan. Keluarganya pernah mengalami kebangkrutan, dan Mei sendiri mengalami masa sulit saat bersekolah di SMA Negeri 1 Jeruklegi.
Berangkat sekolah dengan uang saku sebesar 4.000 rupiah, yang terkadang tidak mencukupi untuk pulang-pergi, Mei menapaki jalan yang sulit selama tiga tahun, dari 2012 hingga 2015. Cerita ini menjadi potret nyata dari perjuangan seorang pemuda yang pantang menyerah.
Mei juga mengungkapkan keinginannya untuk memiliki fasilitas sekolah seperti teman-temannya. “Aku tidak pernah menyandang fasilitas seperti teman-temen lainnya, dulu saya seringnya memakai pakaian, tas, dan sepatu dari hasil pemberian orang-orang,” ungkap Mei sebagaimana dikutip Ivoknews.
Mei Andriyani mencerminkan kecerdasan, keteguhan, dan semangat perjuangan. Lahir di Desa Kalijeruk pada 5 Mei 1997, Mei menjadi sosok yang diharapkan mampu mewakili semangat, kecerdasan, dan harapan bagi masa depan yang lebih baik. Sebelum terjun ke dunia politik, Mei bekerja sebagai Customer Service di PT EH05 KREATIF INDONESIA dari 2021 sampai 2022.
Kemenangan Mei Andriyani tak hanya menjadi simbol perubahan di tingkat politik lokal, melainkan juga sumber inspirasi bagi mereka yang menghadapi kesulitan. Kisahnya memotivasi bahwa dengan tekad, perjuangan, dan dukungan masyarakat, setiap orang memiliki potensi untuk melampaui batasan dan meraih kesuksesan. Mei Andriyani bukan hanya mewakili suara masyarakat, tetapi juga menjadi pelopor perubahan positif dan inspirasi bagi generasi mendatang.