
Komitmen FORES Kawal Program 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
Jakarta – Sekretariat Nasional Forum Strategis Pembangunan Sosial (FORES) menggelar kegiatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Dialog Publik dengan mengangkat tema “Peran Pemuda Mengawal Program 100 Hari Kerja Pemerintahan Baru Hasil Pemilu dan Mensukseskan Pilkada 2024” di RM. Handayani Prima, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Senin (28/09/2024).
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Sonny Madjid (Pengamat Ekonomi Politik), Ratunnisa (Praktisi Hukum dan Aktivis Perempuan) dan Burhanuddin (Komisioner Bawaslu DKI Jakarta) dan juga menghadirkan puluhan peserta dari berbagai kalangan Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti; PMII, HMI, GMKI, IPPNU dan beberapa organisasi pemuda kedaerahan.
Direktur Eksekutif, Fathullah Syahrul mengatakan bahwa Forum Strategis Pembangunan Sosial (FORES) berkomitmen untuk tetap mengawal program 100 hari kerja pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Program 100 hari kerja pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka perlu kita kawal bersama” ujarnya.
Ia mengatakan, pidato pertama Presiden Prabowo Subianto di Gedung MPR RI yang tegas dan begitu semangat disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia yang kalua ditarik benang merahnya ada kalimat Bekerja Untuk Rakyat Indonesia.
“Ya kita sebagai warga negara tentu menyaksikan Pidato pertama Presiden Prabowo Subianto, tentu kita akan uji dan kawal, apakah implementasi program selama 100 hari betul-betul untuk kesejahteraan rakyat atau program-program tersebut hanya sekadar bagi-bagi atau hanya memprioritaskan partai politik tertentu, misalnya program Maka Siang Gratis itu perlu kita kawal”, kata dia.
Sehingga, menurut Fathullah Syahrul dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat termasuk anak muda sebagai bagian dari instrumen semangat Sumpah Pemuda dalam mengawal program 100 hari kerja yang telah dicanangkan oleh Prabowo-Gibran.
“Di negara manapun, tidak ada satupun sistem yang merasa legitimate jika anak mud aitu eksklusif, sehingga penting bagi kita untuk selalu terlibat dalam setiap momentum perubahan”, ujarnya.
Fathullah Syahrul menegaskan, proses peralihan pemerintahan tentu akan memiliki gelombang perubahan dalam tatanan bernegara, mulai dari kebijakan hingga program-program yang telah direncanakan.
“Masa transisi pemerintahan dari Joko Widodo menuju Prabowo Subianto tentu mengalami proses perubahan dalam sistem tata Kelola negara, baik di Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif sehingga keterlibatan anak muda harus dalam setiap momentum perubahan harus selalu digaungkan”, tegasnya.