Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kontroversi Kampanye Penyerangan Terhadap Calon Kepala Daerah Perempuan Menggunakan Narasi Agama

Kontroversi Kampanye Penyerangan Terhadap Calon Kepala Daerah Perempuan Menggunakan Narasi Agama



Dalam beberapa minggu terakhir, pemilihan kepala daerah di beberapa wilayah di Indonesia diwarnai oleh kampanye penyerangan yang semakin intens terhadap calon-calon perempuan. Beberapa kelompok menggunakan narasi agama untuk mendiskreditkan calon-calon tersebut, menyatakan bahwa kepemimpinan perempuan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama.

Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa kelompok pendukung menyebarkan pernyataan yang menekankan bahwa pemimpin perempuan tidak akan membawa keberuntungan bagi masyarakat. Dalam kampanye ini, mereka merujuk pada teks-teks agama yang diinterpretasikan secara selektif, menciptakan stigma negatif terhadap perempuan yang berambisi untuk memimpin.

Mereka terus menunjuk hadis Rasulullah yang berbunyi “Tidak akan beruntung suatu kaum (Bangsa) manakala menyerahkan urusan kepemimpinan kepada seorang perempuan”

Aktivis hak perempuan, Rinda Rachmawati, mengeluarkan pernyataan tegas untuk melawan kampanye penyerangan yang belakangan ini marak dialamatkan kepada calon kepala daerah perempuan. Rinda menekankan bahwa penggunaan penggunaan narasi agama untuk mendiskreditkan perempuan dalam politik adalah tindakan yang tidak hanya diskriminatif, tetapi juga bertentangan dengan semangat keadilan dan kesetaraan.

“Setiap calon pemimpin, baik laki-laki maupun perempuan, harus dinilai berdasarkan kemampuan dan integritasnya, bukan berdasarkan jenis kelamin ,” ungkap Rinda.

Rinda juga menyatakan bahwa banyak tokoh perempuan dalam sejarah yang telah membuktikan bahwa kepemimpinan mereka membawa perubahan positif. “Kita tidak bisa mengabaikan kontribusi perempuan dalam memimpin.

Dalam sejarah Islam misalnyai Siti Khadijah, Siti Aisyah, Fatimah, bahkan ada Ratu Balqis yang dikenal dalam Al-Qur’an sebagai ratu Saba, Ia adalah sosok pemimpin perempuan yang cerdas dan bijaksana. Ia terkenal karena kemampuannya dalam memimpin kerajaannya. Keputusan-keputusan yang diambilnya menunjukkan bahwa perempuan dapat memegang kendali dalam urusan pemerintahan dengan kebijaksanaan dan strategi.

Kalau Sekarang?

Udah banyak buktinya, kita lihat banyak perempuan yang menjadi pemimpin atau menjadi tokoh yang sukses melakukan perubahan dan gerakan untuk masyarakat. Kalau di Indonesia kita punya Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti. Kita juga punya Prof. Musdah Mulia yang pemikirannya banyak memberi sumbangsih terhadap UU Perlindungan Perempuan. Ada juga Bu Nyai Badriyah Fayumi dan banyak perempuan lainnya yang memberikan sumbangsih besar bagi masyarakat. 

Dalam pernyataannya, Rinda menyerukan kepada masyarakat untuk lebih kritis terhadap narasi yang beredar dan untuk tidak terjebak dalam pandangan sempit yang menghalangi kemajuan. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung calon-calon perempuan yang berkompeten dan berintegritas, serta untuk memperjuangkan kesetaraan gender dalam politik.

“Ini adalah saatnya bagi kita untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan memastikan bahwa suara mereka didengar. Kita harus melawan setiap bentuk diskriminasi yang mencoba menghalangi perempuan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan ,” tegas Rinda.

“Saya mengajak organisasi perempuan dan aktivis hak asasi manusia untuk berkolaborasi dan menumbuhkan kesadaran bersama. Stigma negatif terhadap perempuan dalam politik harus dihapuskan, dan calon-calon perempuan dapat maju tanpa rasa takut akan serangan yang tidak berdasar,” ungkapnya.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam kepemimpinan, harapan untuk perubahan positif dalam politik Indonesia menjadi semakin nyata. Saya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam mendukung calon perempuan dan memastikan bahwa setiap suara, tanpa memandang gender, memiliki tempat yang sama dalam proses demokrasi. Mari kita ciptakan suasana pemilihan yang penuh dengan kedamaian, keadilan, dan saling menghormati.