Kritisi Bantuan PPKM Berbentuk Cicilan Koperasi, FWY Lakukan Aksi Protes Berkostum Pocong di Gedung Kepatihan
Berita Baru Jateng, Nasional – Aliansi pedagang DIY yang tergabung dalam Forum Warga Yogyakart (FWY) melakukan aksi berkabung dengan kostum pocong di depan Gedung Kepatihan pada Jum’at 13 Agustus 2021.
Aksi berkabung dengan kostum pocong tersebut dilakukan dalam rangka protes atas pemberlakuan sistem bantuan PPKM oleh pemerintah yang berupa pinjaman koperasi.
Aksi tersebut dilaksanakan oleh puluhan warga yang diantaranya memakai kostum pocong. di sisi lain, warga juga membawa bendera putih tanda ‘menyerah’.
Dilansir dari akun YouTube Republik Bicara pada Sabtu 14 Agustus 2021, terlihat masyarakat yang tergabung dalam FWY itu melantuntan Yasinan dan tahlil di depan tiga orang yang memakai kostum pocong.
“Meminta pemerintah untuk merespon apa yang saat ini terjadi pada kita-kita atau kelompok dagang atau kempok pekerja informal secara menyeluruh” ungkap video tersebut.
Selain itu, terhadap orang yang memakai kostum pocong tersebut juga dilakukan mandi bunga tepat di depan gerbang Gedung Kepatihan.
Seolah-olah hal tersebut menjadi bentuk protes atas banyaknya jumlah kematian di masyarakat. baik karena virus Covid-19 maupun karena faktor ekonomi.
Salah seorang juru bicara FWY Junta Yulian mengatakan dalam video tersebut,
“Kita meminta untuk diberikan jatah hidup (Jadup) tunai kepada masyarakat yang terdampak PPKM selama pandemi.” katanya.
Menurutnya, pemberian bantuan pinjaman melalui koperasi tersebut tidak mungkin akan bisa diakses oleh masyarakat Jogja yang membutuhkan secara menyeluruh.
“Di sini kami menyatakan bahwa tidak semua warga DIY itu menjadi anggota koperasi. Dan pengguliran hibah bantuan dalam bentuk kredit itu merupakan hal yang salah kaprah,” katanya.
Ia juga mengutarakan keberatannya itu karena kebutuhan masyarakat selama situasi pandemi adalah kebutuhan pokok dan bukan pinjaman.
“Karena apa kita masih menghadapi pandemi yang mana hari butuhnya adalah kebutuhan hidup dasar bukan pinjaman,” lanjutnya.
Kemudian, dalam ungkapannya, masyarakat saat ini tengah mengalami kondisi sulit.
“Maka dari itu, Menurut Junta, seharusnya pemerintah tidak justru memberatkan masyarakat dengan memberikan cicilan.
“Kita dirumah saja itu sudah susah, apalagi kita harus mengembalikan cicilan” terangnya.
Diketahui, aksi tersebut dilakukan oleh perwakilan berbagai elemen pedagan yang ada di Yogyakarta.
Aksi protes itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena pemerintah yang seharusnya menjamin kebutuhan dasar hidup justru seolah mempermainkan masyarakat dengan memberikan cicilan berbunga memkai jalur koperasi.
(Husein)