MAPABA Rayon Dakwah Purwokerto, Fahrul Rozik Terangkan Dilema Aktivis Kampus dan Dualisme Peran Organisasi Intra dan Ekstra
Jateng,Berita Baru – Fahrul Rozik, Ketua PC PMII Purwokerto berikan pemahaman mengenai Dilema Aktivis Kampus dan Dualisme Peran Organisasi Intra dan Ekstra di depan 120 peserta MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo Purwokerto yang dilaksanakan tanggal 07-09 September 2022.
Sudah ketiga kalinya Komisariat Walisongo Purwokerto mengadakan MAPABA setelah sebelumnya Rayon Tarbiyah dan Rayon FEBI yang mengadakan penerimaan anggota PMII, Acara MAPABA sebelumnya memang sudah diusulkan oleh Komisariat dan Rayon se-Purwokerto yang semuanya sepakat untuk dilaksanakan dalam rentan waktu bulan Oktober-November 2022.
Acara MAPABA yang diadakan Rayon Dakwah bertempat di Balai Desa Panembangan, Cilongok. Dengan mengusung tema “Mewujudkan Generasi Pergerakan yang Berani, Unggul, dan Inovatif berlandaskan ASWAJA”.
Dalam sambutannya Rozik menjelaskan bahwa Mahasiswa dan Organisasi memang satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Ibarat kapal yang memerlukan awak agar bisa berlayar, jika kapal tanpa awak tentu tidak bisa berlayar dan diam. Sudah menjadi rutinitas tahunan, setiap penerimaan Mahasiswa Baru (MABA) di Kampus, menjadi momen nyaman bagi setiap organisasi mahasiswa berlomba-lomba untuk merekrtut para MABA agar bergabung.
Namun demikian, tidak semua MABA memiliki minat yang kuat untuk bergabung di organisasi. Ditambah dengan banyak sekali organisasi di kampus yang menjadi pilihan, bagi sebagian MABA ini jadi warna yang mengesankan, tapi bagi sebagian MABA yang lain menjadi hal biasa saja. Hal ini akhirnya menimbulkan kebingungan para MABA untuk memilih mana organisasi yang harus diikuti.
Seperti yang kita tahu, ada dua elemen organisasi di kampus yakni ekstra dan intra. Organisasi ekstra yang tidak terikat dengan kampus, salah satunya PMII. Sedangkan organisasi intra pegawai dengan kampus diantaranya HMJ, BEM, DEMA, SEMA dan masih banyak lagi.
Jika MABA mengalami kebingungan antara ikut organ intra atau ekstra kampus. Sama halnya dengan kakak tingkat mereka yang sudah berproses dan ikut organisasi lebih dahulu, bahkan ikut dua elemen organisasi sekaligus intra dan ekstra.
Kebingungan kating (Sebutan untuk kaka tingkat kampus) ini biasanya pada masalah loyalitas dan militansi mereka antara di Organisasi intra atau ekstra. Dilematis memang ini adalah resiko menjadi seorang mahasiswa yang tergabung dalam dua elemen organisasi sekaligus yaitu intra dan ekstra.
Kebingungan ini biasanya muncul karena masalah nyaman dan tidak nyaman, cocok ataupun tidak cocok. Bagaimana tidak, Organisasi intra lebih memberikan kenyamanan dan janjika karena semuanya sudah terjamin dari pihak kampus.
Seperti anggaran, dan seluruh aktivitas intra sudah ada fasilitas di kampus. Selain itu, ketenaran juga lebih mudah didapatkan di organ intra seperti HMJ, DEMA atau SEMA selain di organ ekstra.
Maka wajar, apabila mahasiswa yang tergabung dalam dua elemen sekaligus, ekstra dan intra pada akhirnya lebih nyaman dan memilih condong berproses di intra.
“Hal tersebut merupakan suatu kewajaran, karena semuanya adalah pilihan. “Pada prinsipnya, semua organisasi baik untuk diikuti, maka merugilah mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi apapun dikampus”, ungkap saat pembukaan MAPABA PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo Purwokerto.
Namun sedikit menyayangkan jadinya ketika mahasiswa ternyata lebih memilih dominan berproses di organisasi intra kampus karena kenyamanan yang mereka dapatkan.
“Kritik untuk sahabat PMII yang lebih dominan berproses di intra, padahal PMII menjadi pilihan pertama saat masuk kampus, hanya karena ikut serta dalam organ tubuh akhirnya mengurangi loyalitas dan militansi kalian di PMII, dan itu sangat menyenangkan” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa tampilan organ ekstra, tepatnya PMII tidak akan terputus kapanpun. Sedangkan di intra, setelah masa jabatan selesai saat itu juga keterikatan kita di organisasi selesai.
“Di PMII hubungan kita tidak hanya lingkup kampus dan terputus saat periode selesai. Ada hubungan kuat antar generasi, bahkan sampai terpaut jarak dan waktu yg jauh, hubungan PMII akan tetap tersambung”. pungkasnya.***