Pemkab Klaten Tetapkan Pemudik Lebaran Dikarantina 5 Hari, Tanpa Bantuan Logistik
Berita Baru Jateng, Klaten – Pemkab Klaten meminta seluruh Pemerintah Desa (Pemdes) untuk menyiapkan lokasi khusus sebagai tempat karantina bagi pemudik yang nekat pulang kampung. Hal itu sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten saat masa lebaran.
Upaya antisipasi tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Klaten Sri Mulyani pada rapat koordinasi peniadaan mudik lebaran 2021 di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (29/4/21).
Sri mengatakan, selain menyediakan tempat karantina, Pemdes diminta proaktif menggerakan Satgas pengendalian Covid-19 tingkat desa, untuk menindak tegas warganya yang nekat mudik. Salah satunya dengan meminta menempati tempat karantina selama 5×24 jam.
“Tempat karantina ini untuk warga yang nekat mudik, wajib karantina dulu,” paparnya.
Menurutnya, peran aktif Pemdes sangat perlu untuk mencegah masyarakat yang tidak patuh pada aturan peniadaan mudik. Sesuai edaran, masa peniadaan mudik di Kabupaten Klaten dibagi menjadi tiga tahap, yakni 22 April hingga 5 Mei 2021 sebagai masa prapeniadaan mudik, 6 hingga 17 Mei 2021 merupakan masa peniadaan mudik, dan 18 hingga 24 Mei sebagai masa pascapeniadaan mudik.
“Bisa jadi yang nekat mudik dengan kendaraan pribadi dan lolos dari penyekatan, langsung ke kampungnya. Pemdes bersama dengan RT/RW-nya yang bisa mengetahui. Jadi saya harap, Pemdes ikut memperketat wilayahnya,” katanya.
Sri menambahkan, pemerintah tidak menyediakan anggaran sebagai biaya hidup warga yang nekat mudik selama berada di karantina. Pemdes juga dilarang mengalokasikan anggaran logistik karantina mudik.
“Biayanya ditanggung sendiri oleh pemudik, pemdes hanya menyediakan tempatnya saja agar karantinanya terpusat, dan bukan di rumahnya sendiri-sendiri. Tidak ada anggaran untuk makan minum selama di karantina,” ungkapnya.
Ia berharap dengan tindakan tegas tersebut, warga yang bermaksud nekat mudik lebaran 2021 mengurungkan niatnya. Sehingga penularan Covid-19 menjadi lebih terkendali.
“Saat ini Klaten masih dalam masa normalisasi kesehatan. Jangan sampai ada tren naik lagi sehingga Klaten bisa segera masuk masa normalisasi ekonomi,” tegasnya.
(Husein)