Penyuluh Pertanian Lesehan Bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
BERITABARU, TEMANGGUNG – Sebanyak 500 penyuluh pertanian mengikuti acara Lesehan Bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Pendapa Soropadan Agro Expo Temanggung, Selasa (9/8/2022). Acara yang dihelat Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah itu untuk memberi motivasi bagi para penyuluh.
Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto menuturkan, Jateng merupakan salah satu provinsi yang menjadi penyangga pangan nasional. Hal itu tidak terlepas dari peran semua pihak terkait, baik secara vertikal maupun horizontal.
“Untuk memberikan motivasi dan menyamakan gerak langkah bagi para pendamping pertanian yaitu penyuluh, pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT), tenaga teknis perkebunan dalam rangka Pengawalan dan Pendampingan Program Pertanian di Provinsi Jawa Tengah, maka diselenggarakanlah kegiatan Lesehan Bersama Gubernur Jawa Tengah ini,” ujarmya, ditemui seusai acara.
Ditambahkan, saat ini jumlah penyuluh pertanian di Jawa Tengah ada 3.839 orang, terdiri dari 1.610 orang Penyuluh PNS, 1.693 orang Penyuluh PPPK, dan 86 orang Penyuluh THL TBPP. Jumlah TPKP 154 orang. Sedangkan jumlah POPT sebanyak 277 orang, yang terdiri dari 103 orang POPT PNS, 75 orang POPT PPPK.
“Kondisi saat ini, para penyuluh dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Mengikuti seminar online, laporan perkembangan pertanian yang dilakukan secara online, dan sebagainya,” beber Supriyanto.
Menurutnya, jumlah petani di Jawa Tengah sebanyak 3.152.192 orang, yang sudah menerapkan adopsi teknologi sebanyak 1.563.091 orang atau sekitar 56,80%. Data ini didapat dari simpi.co.id.
“Penyuluh, POPT dan TPKP telah bekerja mendampingi petani Jawa Tengah, sehingga pertanian di Jawa Tengah berhasil mencapai target pembangunan pertaniannya,” jelas Supriyanto.
Acara Lesehan Bersama Gubernur Ganjar Pranono diikuti 500 orang peserta. Terdiri 180 orang hadir secara langsung atau offline, dan 320 orang hadir secara online.
“Acara ini untuk membangun soliditas, kreativitas, dan resposibilitas seorang penyuluh pertanian,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar Pranowo memotivasi bagi para peserta untuk dapat inovatif, kreatif dan membangun kerja sama.
“Kita butuh inovasi yang cukup banyak, terkait dengan sistem penyuluh yang lebih luas. Kondisi pangan global sangat memprihatinkan. Bisa tidak bisa penyuluh harus diberi ruang yang lebih banyak, termasuk kelembagaannya,” tandasnya.