Rugi Puluhan Triliun Akibat Kapal Tersangkut, Terusan Suez Dianggap Jalur Paling Strategis
Berita Baru, Ekonomi – Ever Given, sebuah kapal kargo raksasa yang panjangnya hampir menyamai tinggi Empire State Building di New York, tersangkut di Terusan Suez, Mesir, saat badai pasir melanda pada Selasa (23/3).
“Kontainer itu secara tidak sengaja kandas setelah diduga dihantam embusan angin yang kuat.” sebut operator kapal Evergreen Marine Corp kepada Agence-France Presse, mengutip Kompas.com, Rabu (24/3).
Sedangkan menurut pakar sejarah maritim, Sal Mercogliano, kerugian atas insiden ini mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp43 triliun per hari.
“Organisasi konferensi pengapalan internasional, ISC, mengatakan kerugian akibat kemacetan di Terusan Suez bisa mencapai US$3 miliar per hari,” katanya dalam wawancara dengan BBC World Service, Kamis (25/3).
The Ever Given adalah salah satu kategori kapal baru yang disebut kapal kontainer ultra besar (ULCS). Beberapa di antaranya bahkan dianggap terlalu besar untuk terusan Panama yang menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik.
Sedangkan Shoei Kisen Kaisha, selaku pemilik perusahan kapal tersebut, telah meminta maaf karena kejadian itu sampai mengganggu perdagangan global.
Ia juga menyatakan tengah berupaya mengatasi masalah tersebut secepat mungkin. Namun memindahkan semua muatan dari kapal Ever Given itu dianggap sangat sulit.
Hingga Kamis waktu setempat, tim evakuasi masih belum bisa segera memindahkan kapal raksasa itu.
“Kami Telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan perusahaan manajemen kapal Bernhard Schulte Shipmanagement, kami tengah berupaya memindahkan kapal itu, namun menghadapi kesulitan besar,” demikian pernyataan Shoei Kisen Kaisha pada Kamis (25/3).
Sekilas mengenai Terusan Suez, merupakan terusan kapal sepanjang 163 km yang terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai. Terusan ini menghubungkan Pelabuhan Said (Bur Sa’id) di Laut Tengah dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah.
Terusan ini diresmikan tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps.
Pada dasarnya, Terusan Suez dianggap sangat strategis sebab ia memungkinkan adanya transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika.
(Husein)