Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wakil Bupati Blora: Minta Camat dan Kepala Puskesmas Kembangkan Inovasi dan Kreasi
Wakil Bupati Blora Minta Camat dan Kepala Puskesmas Kembangkan Inovasi dan Kreasi, (Photo: Berita Baru)

Wakil Bupati Blora: Minta Camat dan Kepala Puskesmas Kembangkan Inovasi dan Kreasi



Berita Baru Jateng, Blora – Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, memimpin rapat koordinasi dan evaluasi inovasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk efektifitas pelaksanaan kegiatan yang kali ini diikuti oleh Camat dan Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Blora. Rapat dilaksanakan di ruang pertemuan Lt. 2 Bappeda Blora, Kamis (12/8/21).

Dalam rapat koordinasi kali ini Wabup Tri Yuli Setyowati, mewakili Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., kembali menekankan kepada seluruh peserta rapat untuk melakukan inovasi dalam menghadirkan pelayanan pada masyarakat yang tujuan akhirnya adalah sebagai upaya meningkatkan indeks inovasi daerah dan memperoleh insentif daerah yang disiapkan oleh pemerintah pusat.

“Jadi begini bapak/ibu, Pemerintah Pusat telah menyediakan 212 M untuk insentif daerah dengan catatan seberapa banyak daerah membuat inovasi. Dan jangan berpikir bahwa inovasi itu sesuatu yang berat, inovasi itu dari yang sudah biasa bapak/ibu lakukan tinggal dikembangkan dan dikreasikan,” ungkap Wabup.

Wabup meminta seluruh Kecamatan dan Puskesmas yang ada untuk berlomba-lomba mengembangkan dan melaporkan inovasi yang sudah pernah dibuat ke Bappeda.

“Bapak ibu saya meminta disela-sela kesibukan, saya minta kita satu mindset satu gagasan memasukkan inovasi kita di Kemendagri. Sudah ada beberapa inovasi yang masuk, seperti Puskesmas Japah dengan 3 inovasi dan Puskesmas Kutukan 2 inovasi. Masih ada waktu sampai dengan akhir Agustus 2021 untuk input datanya. Apabila mengalami kesulitan, jangan ragu – ragu untuk konsultasi dengan Bappeda. Bappeda harus siap memberikan pendampingan.” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Free Bayu Alamanda, AP, M.Si mewakili Plt Kepala Bappeda Aunur Rofiq, S.E., M.Si menjelaskan dalam indeks inovasi daerah ada 2 aspek dan 7 variabel yang dijabarkan dalam 36 variabel penilaian inovasi daerah yang menjadi menjadi kewenangan daerah.

“Jadi indeks inovasi daerah ini sebagai bank data daerah, wadah pelaporan, instrumen pengukuran dan indikator penyelenggaraan pemerintah daerah. Kami dari Bappeda mendorong bapak/ibu dimasa pandemi ini tidak lagi work as usual. Bappeda siap mendampingi bapak/ibu merumuskan inovasi yang dibuat, sehingga tahun ini predikat sangat inovatif dapat dipertahankan dan meningkat pula poin penilaiannya” ungkap Free Bayu.

(KDT)