Dalam Rangka Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2021, Kebumen Simulasikan Evakuasi Mandiri
Berita Baru Jateng, Sosial dan Budaya – Kebumen dibuat geger pagi ini, Bagaimana tidak, di tengah rutinitas pagi warga yang terlihat baik-baik saja, tiba-tiba bencana datang, Gempa mengguncang dan seketika membuat seisi kota berhamburan. Pusat kota mendadak riuh dengan suara sirine. Para karyawan, ASN di semua kantor, termasuk Bupati Kebumen yang sedang berada di pendopo rumah dinas, seketika berhamburan keluar.
Semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri dan menuju titik kumpul untuk mencari lokasi yang aman. Beruntung itu merupakan sebuah simulasi yang dilakukan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2021. Latihan evakuasi mandiri ini diawali dengan pemukulan kenthongan/ lonceng/ alarm/ sirine sebagai penanda simulasi, yang dilaksanakan tepat pada pukul 10.00 WIB. Selanjutnya masyarakat bergerak menuju tempat evakuasi yang aman dan mudah dijangkau masyarakat dalam waktu singkat.
Ya, hari kesiapsiagaan bencana menjadi semacam pengingat bagi semua orang, bahwa kita harus siap menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja. Hal tersebut juga menjadi arahan Bupati Arif Sugiyanto. Ia mengatakan, pencegahan dan mitigasi harus menjadi ruh kesiapsiagaan bencana. Bupati yang pada kesempatan itu juga membacakan sambutan Kepala BNPB Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo menyampaikan agar masyarakat terus berlatih, karena dengan latihan evakuasi mandiri, harapannya masyarakat semakin tangguh, tanggon, dan trengginas menghadapi bencana.
“Harapannya, muncul kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam pada setiap warga negara, tentang pentingnya “sadar bencana,” tegas Arif
Arif menambahkan, mitigasi bencana penting dilakukan, apalagi Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah rawan bencana. Bencana hidrometeorologi, yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim saat ini juga tengah diwaspadai. Antara lain badai siklon tropis, hujan lebat yang bisa mendatangkan banjir bandang, serta gelombang panas dan kekeringan yang bisa mengakibatkan karhutla.
“Mencermati perkembangan cuaca melalui informasi BMKG adalah salah satu upaya kesiapsiagaan bencana,” ujar Arif Sugiyanto
Karenanya, ia berharap masyarakat bisa mengupayakan pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan secara terus menerus, minimal dengan melakukan 4 langkah dalam kesiapsiagaan bencana.
“Kenali ancaman bencana di sekitar kita, kurangi risiko bencananya, tentukan tempat aman di sekitar kita dan ajak seluruh keluarga melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman,” pungkas Arif.
(KDT)