Pantai Suwuk dan Yutuk Goreng, Paket Lengkap Wisata di Kebumen
Berita Baru, Kebumen – Nama Pantai Suwuk belum terlalu akrab di telinga wisatawan. Padahal, keindahan panorama alam pantai di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen ini sangat luar biasa menawan.
Selain pantainya yang indah, kawasan sekelilingnya merupakan perpaduan hamparan laut, gugusan perbukitan karst, perkebunan kelapa dan persawahan. Potensi itulah yang kini sedang diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen untuk menggali sumber keuangan daerah.
Gambaran objek yang tersaji di pantai ini benar-benar lengkap dan luar biasa. Mulai dari hamparan laut selatan dengan ombaknya yang besar dipadu dengan gugusan perbukitan kawasan karst Gombong Selatan, Sungai Telomoyo, dan ratusan hektar perkebunan kelapa beserta hamparan sawah milik warga.
Akses transportasi wisata mudah karena dilewati jalan raya jalur lintas selatan Pangandaran-Kulonprogo.
Dibalik keindahan wisata Pantai Suwuk ini, juga terdapat kuliner khas yang cukup mengiurkan dan layak dicoba oleh wisatawannya. Kuliner ini tak lain adalah Yutuk Goreng yang berbahan dasar yutuk atau disebut juga undur-undur laut.
Undur-undur laut atau yang biasa disebut sebagai yutuk atau wrutuk ini biasanya dipakai sebagai umpan untuk memancing. Namun, hewan laut itu juga bisa diolah menjadi panganan yang lezat.
Yutuk yang digunakan sebagai bahan dasar Yutuk Goreng berbentuk lebih besar dibanding dengan yang dipakai untuk memancing.
Yutuk biasanya diolah dengan cara digoreng dengan campuran tepung bumbu atau biasa disebut dengan peyek yutuk. Di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Kebumen, terutama di kawasan objek wisata, peyek yutuk cukup digemari oleh wisatawan.
Di sejumlah warung di Pantai Suwuk peyek yutuk dapat dengan mudah dijumpai di sejumlah warung makan. Selain bisa langsung dimakan, peyek yutuk cukup enak untuk menemani makan nasi.
Adapun cara pengolahan yutuk menjadi peyek yang siap saji cukup mudah dan praktis. Tidak jauh dengan membuat ayam goreng tepung atau udang goreng tepung. Yutuk diperoleh dari nelayan seharga Rp 15.000, 00 per kg untuk yutuk yang keras dan Rp 30.000, 00 per kg untuk yang empuk.
Warga Dusun Suwuk Desa Tambakmulyo yang sudah berjualan yutuk selama lima tahun terakhir itu bisa menghabiskan yutuk sebanyak 30 kg dalam sehari, satu biji peyek yutuk dijual Rp 1.500, 00.
Selain itu, yutuk juga dipercaya memiliki khasiat. Berbagai hasil penelitian menunjukkan undur-undur laut mengandung lemak total yang cukup tinggi, berkisar antara 17,22 – 21,56 persen. Kandungan asam lemak omega 3 total (EPA dan DHA) juga cukup tinggi, berkisar antara 7,75 – 14,48 persen dibandingkan dengan beberapa jenis crustacea lain seperti udang, lobster, dan beberapa jenis kepiting.
Sedangkan kandungan EPA (6,41 – 8,43 persen) lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan DHA (1,34 – 6, 57 persen). Dengan adanya kandungan asam lemak omega 3 yang dimiliki undur-undur laut diyakini dapat menaikkan kadar insulin dalam tubuh sehingga dapat menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes.
(Husein)