Temanggung Perluas TPA hingga 2,6 Hektare
Berita Baru Jateng, Temanggung – Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung menyiapkan lahan seluas 2,6 hektare untuk memperluas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sanggrahan di Kecamatan Kranggan.
Kepala DPRKPLH Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono, Jumat (15/10/21) mengatakan, lahan untuk perluasan TPA Sanggrahan sudah disiapkan beberapa tahun lalu, namun karena terbentur pandemi Covid-19, pembangunannya ditunda.
“Lahan sudah siap di sekitar TPA, karena pandemi ini rencana pembangunannya ditunda dulu,” katanya.
Entargo mengatakan, produksi sampah di Temanggung setiap harinya terus meningkat. Hal itu seiring dengan semakin banyaknya aktivitas masyarakat, dan juga tingkat kepedulian masyarakat terhadap sampah semakin baik.
“Sosialisasi yang kami sampaikan kepada masyarakat ternyata berbuah baik, masyarakat yang sebelumnya belum terlayani meminta untuk dilayani, dengan demikian produksi sampah juga meningkat,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan perhitungan lahan, TPA Sanggarahan saat ini hanya bisa menampung sampah hingga Desember mendatang. Untuk itu pihaknya telah melakukan berbagai langkah teknis untuk memperpanjang masa tampung TPA Sanggrahan.
Beberapa langkah teknis yang dilakukan, di antaranya yaitu masyarakat sudah mulai memisahkan antara sampah organik, anorganik dan residu, sehingga sampah yang dibuang hanya sampah residu.
Namun demikian, tidak dipungkiri masih ada sampah anorganik yang ikut tercampur terbuang di TPA.
“Memang sudah ada yang memilah sampah, tapi saat di mobil juga sudah mulai dipilah oleh petugas, saat dibuang juga sudah ada pemilah sampah yang menunggu,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan upaya ini setidaknya bisa mengurangi sampah hingga sepertiga dari produksi sampah di Temanggung guna memperpanjang masa TPA Sanggrahan.
“Pemilah sampah di TPA sangat membantu, mereka memilah sampah organik untuk diijadikan pakan ternak, dan sampah anorganik untuk dijual kembali, sampah yang tertinggal hanya sampah residu saja,” pungkasnya.
(KDT)