Warga di Grobogan Panik Harga BBM Naik Serbu SPBU
BERITABARU, GROBOGAN – Wacana kenaikan harga BBM yang rencananya dimulai pada 1 September 2022 berimbas banyaknya antrean BBM di SPBU. Pemandangan itu setidaknya terlihat di SPBU 44 581 19 Jalan R Suprapto Purwodadi dan SPBU 44.592.06 Jalan Purwodadi-Solo, Sukorejo Purwodadi.
Tercatat, kemarin (31/8) siang sekitar pukul 12.14 mobil yang hendak mengisi BBM di SPBU Jalan R Suprapto, Purwodadi mengular hingga jalan raya. Sedangkan pada pukul 18.14, antrean juga masih mengular di SPBU Jalan Purwodadi, Solo, Sukorejo.
Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setiawan meminta masyarakat agar tidak panic buying.
“Terkait antrean, kami harapkan tak terjadi punic buying. Sehingga tak berbondong-bondong membeli dengan antrean panjang,” katanya.
Dia mengaku, Pemkab Grobogan telah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) atas adanya wacana kenaikan itu. Dalam tim itu pihaknya akan mengawasi distribusi dan pengaturan barang. Terutama harga-harga kebutuhan pokok yang diprediksi akan ikut terdampak seiring kenaikan BBM.
“Yang jelas dengan kenaikan kami hati-hati dengan inflasi. Kami punya wewenang pengawaasan. Kami akan awasi agar kenaikan harga pokok tetap wajar. Termasuk soal penimbunan akan kami awasi. Kami akan optimalkan pengawasan dengan satgas pangan dan instansi terkait untuk bergerak di lapangan,” tuturnya.
Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho menyebut kenaikan harga BBM subsidi dan penugasan menjadi kewenangan pemerintah pusat. Pihaknya tak mengetahui pasti mulai kapan kebijakan itu diterapkan.
Di tengah wacana tersebut dia menyebut ketahanan stok BBM di Fuel Terminal Jawa Tengah & DIY aman. “Yakni di angka 12,6 hari. Angka tersebut adalah angka aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Angka tersebut belum termasuk stok BBM di kilang dan kapal,” terangnya.