Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bendungan Logung Ramai Dikunjungi Wisatawan

Bendungan Logung Ramai Dikunjungi Wisatawan



BERITA BARU, KUDUS – Bendungan Logung berada di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, berhasil mengangkat potensi desa untuk menjadi desa wisata.

Bendungan Logung mulai dibangun sejak 2014 dan diresmikan pada 2018 itu memiliki pesona alam yang indah. Panorama bebukitan yang mengelilingi telaga, dapat memanjakan mata. Itulah yang kemudian menjadi magnet wisata yang dikembangkan masyarakat sekitar menjadi wisata, tertama Desa Kandangmas.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kandangas menuturkan, Kandangmas saat ini telah dinobatkan sebagai desa wisata. Hal itu karena adanya Bendungan Logung di desanya.

Dikabarkan bukan hanya penambang pasir yang berpindah haluan menjadi pelaku wisata, masyarakat setempat juga mulai membuka usaha kuliner di sekitar lokasi wisata. Tentu, kondisi tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Desa wisata yang terdorong karena Bendungan Logung juga mampu mengangkat potensi desa. Sepertin UMKM gula merah, wisata alam, dan wisata religi.

Wisatawan dapat menikmati keindahan panorama Bendungan Logung dengan menaiki perahu atau speed boat. Perahu Rp15 ribu sampai Rp17 ribu per orang. Sedangkan speed boat di antara Rp80 ribu sampaiRp 90 ribu (per speed boat) yang bisa dinaiki tiga sampai empat orang.

Sementara untuk pengunjung dalam waktu sebelum pandemi bisa mencapai 1.000 orang per hari, sekarang naik turun karena belum buka seratus persen karena pandemi.

Keberadaan Kandangmas sebagai desa wisata rintisan juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terkonfirmasi pernah menerima bantuan keuangan dari provinsi sebesar Rp100 juta untuk pengembangan wisata di sini.

Diketahui, Bendungan Logung juga bermanfaat untuk mengurangi debit air Sungai Logung dan potensi banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, dengan debit 104,5 meter kubik per detik. Selain itu juga digunakan sebagai irigasi lahan pertanian seluas 2.821 hektare yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan sepanjang tahun.

Air dari waduk ini juga untuk menyediakan sumber air bersih masyarakat di Kabupaten Kudus, dengan kapasitas penyediaan rata-rata 200 liter per detik. Pemanfaatan lainnya yaitu untuk menggerakkan turbin, sehingga menghasilkan energi listrik dengan potensi mencapai 0,5 megawatt.