Disperinaker: Perusahaan Utamakan Serap Tenaga Lokal
Berita Baru Jateng, Kedaerahan – Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Temanggung, Agus Sarwono, saat dihubungi Kamis (01/04/21). Menurutnya, kebijakan tersebut diambil menyusul peningkatan angka pengangguran di daerah itu selama pandemi Covid-19.
Pihak perusahaan yang sudah mulai beroperasi lagi di Kabupaten Temanggung agar mengutamakan untuk mempekerjakan warga setempat. Sehingga, dapat menekan angka pengangguran sebagai dampak pandemi Covid-19.
Selama pandemi, katanya, banyak perusahaan yang tutup dan berhenti beroperasi. Selain itu, penambahan angka pengangguran juga dipicu bertambahnya angkatan kerja. Padahal peluang kerja yang ada amat terbatas.
“Pengangguran bertambah, iya. Di samping ada perusahaan besar dan kecil tutup, angkatan kerja bertambah sedangkan peluang kerja sangat terbatas,” ujar Agus Sarwono.
Ditambahkan, dari pendataan Disperinaker, hingga kini sudah ada 60 perusahaan yang tutup dan berhenti beroperasi di Temanggung. Kondisi ini menyebabkan jumlah penggangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan mencapai angka 6.191 orang pada akhir 2020 lalu.
Jumlah pengangguran telah bertambah sekitar dua kali lipatnya menjadi 13.610 orang per akhir Maret 2021. Di antara banyak perusahaan yang merumahkan tenaga kerjanya ada dari sektor perkayuan.
“Kalau dari hasil koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin tidak bisa menyebutkan jumlah, cuma persentase. Yakni angka pengangguran tahun 2019 sebanyak 2,99 persen, lalu tahun 2020 meningkat jadi 3,85 persen,” kata Agus.
Mengatasi situasi ini, terhadap perusahaan yang sudah mulai berjalan seperti SJI dan perusahaan lain, Agus meminta agar memprioritaskan warga Temanggung untuk bisa diterima bekerja. Agus juga menyarankan tenaga kerja untuk ikut mendaftar kartu prakerja yang akan dibuka oleh Menko PMK dalam waktu dekat.
Ketua Federasi Serikat Buruh Kehutanan Perkayuan dan Pertanian Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSB Hukatan SBSI) Kabupaten Temanggung, Wahyudi, mengatakan, saat ini sektor perkayuan sudah mulai menggeliat lagi, setelah sebelumnya juga terdampak pandemi. Hanya, masih ada buruh yang dirumahkan dari PT Duta Sumpit Indonesia.
“Sudah mulai menggeliat untuk sektor kayu lapis, sudah mulai banyak order. Tapi yang dirumahkan masih ada dari PT Duta Sumpit Indonesia di daerah Pringsurat,” kata Wahyudi.
(KDT)