DPR RI: Vaksin Gotong Royong Terlalu Mahal
Berita Baru Jateng, Nasional – Penetapan harga Vaksinasi Gotong Royong oleh pemerintah dinilai DPR RI terlalu mahal. Untu itu, DPR meminta pemerintah meninjau ulang harga dari vaksinasi tersebut.
Sebagaimana disampaikan melalui Kanal resmi DPR RI, Jum’at (21/5/21), harga Vaksin Gotong Royong yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar Rp321.660 per dosis dengan pelayanan sebesar Rp117.910. adapun masyarakat harus melakukan vaksinasi sebanyak dua kali, sehingga total biaya yang perlu dikeluarkan lebih dari Rp800 ribu.
Menanggapi hal tersebut, anggota komisi IX Ketut Karyasa mengatakan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, sehingga perlu ada komunikasi bersama agar program vaksinasi benar-benar dapat mencapai 70% warga negara Indonesia.
“Dari segi biaya, karena antigen ini setiap masuk kerja perlu dites, sedangkan vaksinasi ini kan hanya sekali untuk berapa bulan. Tentu harus dikomunikasikan dengan baik antara pemerintah dengan perusahaan” ujar Ketut di gedung Nusantara I, Jum’at.
Sebelumnya, Anggota komisi IX Yahya Zaini juga meminta pemerintah untuk tidak mengkomersialisasikan Vaksin Gotong Royong.
“Saya mengharap dan menghimbau jangan ada komersialisasi Vaksin Gotong royong. Saya kira ini perlu digarisbawahi, sebab kalau mendengar pernyataan Menteri BUMN nampak kurang memberikan respons yang serius terhadap keluhan masyarakat, terutama di kalangan pengusaha,” Ungkap Yahya, Kamis (20/5/21).
Yahya juga mengeluhkan Vaksin Gotong Royong yang bersifat sukarela dengan tujuan mepercepat pemerintah dalam mencapai herd immunity tetapi dijual dengan mahal.
“Masak keuntungan saja 20 persen, ini kan sama saja dengan swasta, keuntungan 20% dengan termasuk jasa transportasinya,” lanjutnya.
Sebagai informasi, vaksinasi gotong royong merupakan upaya kerjasama pihak swasta yang dipelopori oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama dengan pemerintah terutama Kementerian BUMN, Kemendag, dan Kemenkes.
Di samping itu, Vaksinasi ini secara resmi telah digulirkan secara perdana di pabrik PT Unilever Indonesia, Cikarang, Jawa Barat pada Selasa Kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan permerintah tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi melesat kurang lebih 7 persen pada kuartal II 2021 nanti. Salah satu usaha yang dilakukan demi mencapai hal tersebut adalah dengan menyelenggarakan program vaksinasi nasional.
“Kami harap semuanya terlindungi dari penyebaran Covid-19. Kami juga berharap kawasan produksi, industri, pabrik, dan perusahaan akan bisa bekerja lebih produktif serta tidak terjadi penyebaran Covid-19,” kata Jokowi.
(Husein)