Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengukuhan Lembaga dan Pelantikan Pengurus MWC NU Kabupaten Sukoharjo

Pengukuhan Lembaga dan Pelantikan Pengurus MWC NU Kabupaten Sukoharjo



BERITABARU, SUKOHARJO – Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama (PCNU) Sukoharjo melakukan pengukuhan Lembaga-Lembaga PCNU Sukoharjo dan Pelantikan Pengurus MWC NU Se Kabupaten Sukoharjo di Graha Mulya Sukoharjo pada Ahad (05/02).
Kegiatan di hadiri oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo Wawan Pribadi, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu SUkoharjo, Beberapa Kepala Dinas Daerah Sukoharjo, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. M Muzammil, Rois Syuriah PCNU Sukoharjo, KH Abdullah Faishol, Ketua Tanfidziyah PCNU Sukoharjo H Khomsun Nur Arif, peserta pelantikan dari lembaga dan pengurus NU serta tamu undangan. Dalam Pengukuhan dan Pelantikan ini ada 16 Lembaga dan 12 MCW NU Sukoharjo untuk masa khidmat 2021-2026.
“Hari ini adalah hari bersejarah dan menjadi pergerakan awal NU Sukoharjo, dimana teman-teman semua yang hadir dan dilantik merupakan hasil konferensi cabang sepanjang 2022 yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan gesit pada seluruh cabang Sukoharjo. Semua yang ada di sini lolos verifikasi yang berasal dari seluruh kecamatan dan inilah sumber daya terbaik warga Nahdlatul Ulama di Sukoharjo jadi sangat ditunggu kontribusinya untuk Kabupaten Sukoharjo ” tutur Ahmad Hafidz, ketua panitia.
Tema kegiatan ini adalah Konsolidasi An Nahdlah Ats Tsaniyah Menjuju Kemandirian Jam’iyah. Dalam Sambutannya ketua Tanfidizyah PCNU Sukoharjo menyampaikan arti konsolidasi yaitu terhubung dan terkoneksi antara pengurus, banyak tujuan, dan program yang diwujudkan sebagai cita-cita bersama. Beliau menambahkan bahwa konsolidasi merupakan rapatnya barisan NU, jamaah, majelis, masjid di lingkungan NU. Sama halnya dengan shalat dengan slogan shawwu suhufakum yang berarti tidak boleh ada celah kosong yang diisi setan maka diimplementasikan ke dalam tema kegiatan hari ini dan diharapkan tidak ada setan-setan yang berkeinginan menghancurkan syiar NU.
“Hari ini kita berada di abad kedua NU, jadi apa yang akan dilakukan dan apa yang ditinggalkan untuk anak cucu kita? Maka jawabannya adalah harus siap berjuang untuk NU, dengan harapan kata-kata ini menjadi kekuatan hati, menggerakkan pikiran dan kekuatan bersama seperti para pendahulu jamiyyah untuk berkhidmah melayani seluruh jamaah. Orientasikan kegiatan kita untuk jamaah NU menuju kemandirian jamiyyah agar segera terwujud,” tutup yai Khomsun dalam sambutannya.
Berbicara NU maka tidak akan habis dalam mempertahankan NKRI, hal ini sesuai apa yang disampaikan oleh Bupati Wanita berasal dari Sukoharjo bahwa dalam sejarah, NU menunjukkan peran strategis sejak zaman sebelum merdeka hingga saat ini. Hal ini sangat membantu pemerintah daerah dalam pembangunan, memiliki jaringan organisasi dan badan otonom, maka jika jaringan ini digerakkan dan dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda startegis nasional akan muncul hal potensial yang bisa menyelesaikan persoalan bangsa dan kemanusiaa, sehingga perlu dirajut sehingga NU bisa berperan dalam kemandirian bangsa dan untuk dunia yang penuh dengan perubahan.
“Apresiasi tulus dari kami jajaran pemerintah daerah atas pelantikan dan peran untuk ikut serta membangun bangsa, meningkatkan, berkontribusi rakyat dan mengatasi masalah bangsa. Semoga segera berkoordinasi dan menyusun langkah strategis serta program kerja dengan senantiasa bekerja secara akomodatif, demokratsi, transparan untuk mendukung program pemerintah Sukoharjo dan terima kasih untuk pengurus atas dedikasi dan kerja keras untuk kepentingan agama, bangsa dan Negara. Selamat bekerja, kompak, gotong royong, untuk NU semakin besar,” tutup wanita dengan khas kacamata, Bu Etik Suryani
Di penghujung kegiatan diisi oleh Mauidhah Hasanah oleh KH M Muzammil ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, beliau berpesan untuk seluruh anggota NU Sukoharjo bisa senantiasa mendoakan para kiai juga pemimpin. Ditambahkan dari sini bisa terlihat kiai-kiai NU dan Bupati serta kepala-kepala dinas daerah adalah contoh yang tepat bersandingnya umara dan ulama ulil amri maka kita harus ngestuaken dawuh dan tenang karena kita bisa hidup bahagia dalam beragama.
“Selamat berkhidmah, semoga bisa kita bertemu dengan nabi Muhammad berkah dari NU maka kita harus tetap ikut kiai dan secara teknis kita harus mengembangkan program-program sesuai dengan keahlian yang di PCNU diwakili oleh lembaga-lembaga yang ada, maka buatlah kegiatan yang inovatif dan kreatif serta akomodatif untuk masyarakat NU khususnya dan masyarakat Sukoharjo umumnya,” jelas yai Muzammil di akhir sambutannya.
Acara disini dimulai sejak pukul 08.30 hingga pukul 12.30 terlaksana dengan meriah dengan diawali pembukaan, pembacaan tahlil dan dzikir, pembacaan ayat suci Al Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathan, Laporan Ketua Panitia, Pengukuhan Lembaga PCNU, Pelantikan Pengurus MWC NU, Shalawat An Nahdliyah, Lagu Satu Abad NU, Sambutan Ketua Tanfidziyah, Sambutan Bupati Sukoharjo, Mauidhoh Hasanah dan Penguatan Keorganisasian dan Penutup Doa dan ditengah kegiatan juga disisipkn hiburan dan bazar untuk menyambut 1 abad NU. (Ikhda)