Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Persiapan Momen Ibadah Qurban, Bahsul Masail PWNU Jateng Akan Bahas Hal Ini. Selengkapnya
Ilustrasi (Foto: Pexels)

Persiapan Momen Ibadah Qurban, Bahsul Masail PWNU Jateng Akan Bahas Hal Ini. Selengkapnya



Berita Baru Jateng, Semarang -Setiap tanggal 10 Dzulhijjah masyarakat muslim yang tidak melaksanakan Ibadah Haji, akan menggelar hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut juga, disunnahkan untuk menjalankan ibdadah qurban.

Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menyelenggarakan bahtsul masail tentang ibadah kurban di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Senin (21/6/21) mendatang.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jateng KH Zainal Amin mengatakan, kegiatan bahtusl masail merupakan agenda rutin yang digelar setiap empat bulan sekali, penyelenggaraannya dilaksanakan di daerah atau cabang secara bergantian.

“Tema yang disiapkan untuk dibahas semula dua hal, yakni masalah ibadah haji dan ibadah kurban, namun karena tahun ini tidak ada pemberangkatan jamaah haji dari Indonesia, pembahasannya difokuskan pada masalah kurban di hari Idul Adha 1442 H,” kata kiai Zainal di Semarang, dilansir dari NUOnline, Rabu (9/6/21).

Dikatakan, bahtsul masail tentang ibadah kurban sangat mendesak dilaksanakan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat. Sehingga dari hasil bahtsul masail nanti akan terbit buku pedoman petunjuk baku tentang penyelenggaraan penyembelihan dan distribusi hewan kurban.

Menurutnya, ada 10 asilah yang akan dibahas oleh para kiai NU dari berbagai daerah di Jateng yang akan berbahtsul masail di Pekalongan yakni tentang hukum membagikannya daging korban kepada non muslim, hukum panitia kurban memakan masakan daging kurban sebelum pembagian daging kurban kepada fakir miskin, dan hukum kurban tanpa memeriksa sendiri kelayakan hewan kurban. 

Dia menambahkan, kegiatan ini akan diikuti utusan dari 36 cabang NU yang ada di Jateng, tiap cabang akan diwakili empat orang dengan komposisi masing-masing unsur syuriyah dua orang dan unsur LBM Cabang dua orang.

Pengurus LBMNU Jateng, ujarnya, secara otomatis menjadi peserta bersama jajaran syuriyah wilayah. Agar lebih efektif dan efisien pembahasan 10 soal itu dibagi menjadi tiga komisi.   

“Karena masih dalam suasana pandemi, penyelenggaraan agenda kegiatan ini dilaksanakan dengan memenuhi prosedur protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat,” pungkasnya.

(Husein)