Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Viral! Aksi Lempar Kursi Kongres IPPNU Di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta

Viral! Aksi Lempar Kursi Kongres IPPNU Di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta



BERITABARU, JAKARTA – Mengutip mediaipnu.or.id, Kongres XIX IPPNU atau Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat 12 Agustus 2022.

Kongres XIX IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (12/8/2022) berlangsung ricuh hingga menuai kecaman dari berbagai pihak hingga berbuntut suasana ricuh.

Aksi lempar kursi hingga meja rapat beterbangan mewarnai Kongres para pelajar putri NU itu. Kongres IPPNU Ricuh lantaran karena munculnya dugaan oknum yang tidak netral dalam kegiatan kongres berlangsung. Hal tersebut terjadi karena adanya keberpihakan antara panitia kongres dengan salah satu kandidat ketua.

Kongres yang diikuti peserta dari berbagai wilayah IPPNU se-Indonesia ini dianggap tidak netral. Salah satu Pimpinan Wilayah IPPNU, wanita berinisial Nhm sangat menyesalkan atas kejadian tersebut. Para peserta Kongres IPPNU ricuh juga karena merasakan adanya penekanan dari panitia semenjak registrasi peserta yang tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku, pembagian ID Card yang tidak merata hingga nama-nama peserta kongres berbeda dengan yang telah terdaftar.

“Jadi terinderifikasi para panita ini mendukung salah satu calon namanya Whasfi Velasufah dimulai dari registrasi banyaknya peserta utusan dari wilayah tidak diberikan id card, sejak semalam juga pada saat pembacaan tata tertib terjadi kericuhan karena pimpinan sidang sudah sangat jelas tidak netral kepada forum,”  jelasnya seperti dikutip dari situs IPNU, Senin (15/8/2022).

Selain Kongres IPPNU ricuh karena tekanan itu, penekanan juga dilakukan oleh Cabang kepada Wilayah agar berpihak kepada salah satu kandidat tersebut. Hal inilah yang membuat Kongres IPPNU ricuh dan berjalan tidak semestinya dan banyak Pimpinan Cabang IPPNU yang sepakat untuk membuat Kongres tandingan.