Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Konflik KKB Berlarut, Azis Syamsuddin Minta Aparat Segera Beri Rasa Aman Pada Masyarakat
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin (Foto: Detik)

Konflik KKB Berlarut, Azis Syamsuddin Minta Aparat Segera Beri Rasa Aman Pada Masyarakat



Berita Baru Jateng, Nasional – Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk dapat terus memberikan rasa aman dan nyaman pasca terjadinya aksi teror dan penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada para guru yang menelan 2 korban jiwa serta membakar sejumlah sekolah di Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.

“Saya ucapkan duka yang mendalam. Peristiwa teror dan penembakan bukan yang pertama kali dilakukan oleh KKB, inilah teroris sesungguhnya.”  kata Azis dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Minggu (11/4/21).

Menurutnya, aparat keamanan TNI dan Polri harus terus berjaga di setiap titik dengan jumlah personel yang memadai, sehingga masyarakat dapat merasa tenang dan tidak takut dalam melakukan aktifitas keseharian.

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menilai hampir setiap tahun peristiwa teror yang dilakukan KKB terjadi terhadap masyarakat sipil.

Kendati demikian, lanjut Azis, aparat masih kerap kecolongan dan lambat dalam menangkap serta memburu kelompok tersebut, aparat harus dapat segera menyelesaikan hal ini.

“Kerahkan seluruh kekuatan aparat keamanan kita, Jangan sampai warga papua terus jatuh berguguran akibat ulah KKB,Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi agar papua aman dan damai serta masyarakat sejahtera,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, terjadi penembakan terhadap dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker. Kedua korban diketahui atas nama Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden.

Kedua korban penembakan tersebut dituding sebagai mata-mata kepolisian oleh pihak KKB.

Menanggapi hal itu, kepala Humas Satgas Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudussy mengatakan, Oktavianus dan Yonatan hanya menjalankan tugas sebagai guru dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak Kabupaten Puncak, Papua. Tidak ada bukti kedua guru tersebut sebagai mata-mata aparat.

“Siapapun yang punya hati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut. Saya sebagai manusia sangat berduka dan prihatin terhadap keluarga almarhum,” katanya.

(Husein)