Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Soal Pelarangan Mudik 2021, MUI Jateng: Ada Mudarat dan Manfaatnya
Ketua MUI Jawa Tengah K.H. Ahmad Daroji (Foto: Istimewa)

Soal Pelarangan Mudik 2021, MUI Jateng: Ada Mudarat dan Manfaatnya



Berita Baru Jateng, Kedaerahan– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menganggap pelarangan mudik Lebaran tahun 2021 pada dasarnya sudah memperhitungkan mudarat dan manfaat di masa pandemi.

“Pelarangan itu tentu sudah dipikirkan. Kalau bahasa MUI itu ada mudarat dan manfaatnya,” ujar Kiai Ahmad Darodji, Selaku Ketu MUI Jateng, Jum’at (26/3).

Selanjutnya, Ia menjelaskan dalam sunah nabi telah disebutkan bahwa silaturahmi bisa memperluas rezeki. Namun, jika manfaat tersebut bertabrakan dengan mudarat maka pertimbangkan mudarat tersebut.

“Mudik itu silaturahmi, banyak manfaat, memperluas rezeki. Tapi kalau kemudian berhadapan dengan mudarat seperti perkembangan jumlah kasus COVID, maka ambil yang mudaratnya banyak itu,” jelasnya.

Ia memahami masyarakat mulai rindu berlebaran bersama keluarga karena mudik juga dilarang tahun lalu. Tidak menutup kemungkinan, lanjut Darodji, menjelang Idul Fitri akan ada kebijakan baru soal mudik karena vaksinasi sudah dilakukan.

“Mungkin yang vaksin dua kali diberi izin. Kalau belum divaksin atau baru sekali mungkin belum. Atau sampai di tempat (tujuan) dilakukan swab. Ada kompromi antara hindari mudarat dan ambil manfaat. Orang juga sudah rindu karena tahun lalu tidak mudik, ini tidak mudik lagi. Mungkin nantinya ada pertimbangannya,” katanya.

Untuk diketahui, pemerintah meniadakan mudik Lebaran 2021. Larangan ini tidak hanya berlaku untuk ASN dan karyawan BUMN, tapi juga karyawan swasta.

“Sesuai dengan arahan bapak presiden dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri yang diselenggarakan 23 Maret 2021 di Kantor Kemenko PMK yang dipimpin Menko PMK serta hasil konsultasi dengan presiden maka ditetapkan bahwa tahun 2021, mudik ditiadakan. Berlaku untuk seluruh ASN, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam jumpa pers virtual, Jumat (26/3).

“Sehingga upaya vaksinasi yang sedang dilakukan bisa menghasilkan kondisi kesehatan yang semaksimal mungkin sesuai yang diharapkan,” sambungnya.

(Husein)