Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Survei Presiden Ganjar Lebih Unggul dari Anies, Ini Pernyataan Hasto Sekjend PDIP
Ganjar Pranowo, (Photo: Instagram @ganjar_pranowo)

Survei Presiden Ganjar Lebih Unggul dari Anies, Ini Pernyataan Hasto Sekjend PDIP



Beritabaru, Jawa Tengah – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menanggapi survei Indikator Politik Indonesia terkait presiden pilihan anak muda yang secara umum menyatakan kader PDI-P Ganjar Pranowo meraih posisi di bawah Anis Baswedan. Hasto menilai survei tersebut mengungkap masih banyak anak muda yang belum menyatakan pilihannya.

Dengan masih banyaknya anak muda yang belum menyatakan pilihannya, kata Hasto, ia belum bisa merujuk hasil survei tersebut, Namun demikian, kata Hasto, survei tersebut menunjukan proses kaderisasi partai politik berjalan terus sehingga muncul benih-benih pemimpin baru dari proses tersebut. Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/21).

“Dengan undecided yang cukup besar kita belum bisa mendapatkan suatu referensinya. Tapi paling tidak itu juga menunjukkan proses kaderisasi partai politik itu berjalan terus sehingga muncul benih-benih pemimpin baru dari proses kaderisasi partai politik,” kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang temuannya secara umum menyatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih suara terbanyak dari anak muda berdasarkan simulasi 17 nama yang disodorkan dalam survei.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah “Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Anda pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?”.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan dari 17 nama yang disodorkan, Anies mendapat suara tertinggi yakni 15,2 persen. Sedangkan pada peringkat kedua, kata Burhanuddin jatuh pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 13,7 persen.

Kalau ditanya kepada anak muda 17 nama, yang paling tinggi meskipun dalam kisaran Margin Of Error, kata Burhanuddin, secara umum tidak ada nama yang dominan. 

Nama-nama yang meraih suara di bawah dua persen, kata Burhanuddin, di antaranya Erick Tohir, Tito Karnavian, Puan Maharani, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, KH Ma’ruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/21).

“Tetapi di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15, 2 persen. Ganjar 13,7 persen. Bedanya tidak signifikan. Ridwan Kamil 10,2 persen. Sandiaga Uno 9,8 persen. Pak Prabowo 9,5 persen, AHY 4,1 persen. Yang lain di bawah dua persen,” kata Burhanuddin.

Secara umum, temuan survei tersebut juga menyatakan pemilih Presiden Joko Widodo menyebar, Sementara, lanjut dia, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi di 2019 kemarin. 

Selain itu, kata dia, berdasarkan temuan survei tersebut juga masing-masing nama memiliki kekuatan suaranya di segmen-segmen demografi tertentu.

“Misalnya di sini 22 persen etnik Jawa itu memilih Pak Ganjar Pranowo. Ada juga 10,3 persen Jawa yang memilih Sandiaga Uno. Anies cukup lumayan dapat 12,2, persen dari kalangan anak muda Jawa,” kata ia.

Sementara di etnik Sunda, kata dia, Anies mendapat 15,5 persen dan Prabowo mendapat 10,3 persen. 

“Tapi yang paling banyak mendapat dukungan dari anak muda etnik Sunda Ridwan Kamil 28,6 persen,” kata Burhanuddin,  dikutip dari Tribun.

Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021, Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19,  Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.

Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

(SB Kafi)