Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Benteng Pendem Cilacap, Peninggalan Masa Kolonial yang Eksotis dan Mistis

Benteng Pendem Cilacap, Peninggalan Masa Kolonial yang Eksotis dan Mistis



BERITABARU, CILACAP – Benteng Pendem menjadi salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Cilacap, Jawa Tengah. Benteng Pendem Cilacap terkenal akan cerita mistisnya, membuat objek wisata di Cilacap ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Benteng Pendem terletak di bagian Tenggara Kota Cilacap, atau di sebelah ujung Timur Pantai Teluk Penyu. Bagian Selatan benteng ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan selat Nusakambangan.

Sementara, di sebelah Barat berbatasan dengan kantor Pertamina Area 70. Dikutip dari berbagai sumber, berdasarkan dokumen peta yang ditemukan di Belanda pada 1998, secara keseluruhan luas benteng ini adalah 10,5 hektare.

Namun kini luas Benteng Pendem hanya tersisa 6,5 hektare dengan 60 persen bangunan tampak dan sisa bangunan Benteng Pendem masih menjadi misteri. Benteng ini dibangun sebagai markas pertahanan Belanda untuk mempertahankan Pantai Selatan Jawa.

Sebab pada waktu itu sebuah kapal Inggris Royal George pernah singgah di Pulau Nusakambangan hanya untuk mengambil air. Namun hal ini membuat Belanda khawatir jika sewaktu-waktu ada serangan musuh.

Maka dari itu, pemerintah Hindia Belanda membangun markas di tepi pantai Cilacap yang dinilai memiliki lokasi strategis. Benteng Pendem kemudian didirikan Belanda pada 1861 hingga 1879.

Benteng bernama asli Kustbatterij op de Landtong te Cilacap. Bangunan Benteng Pendem memuliki ruang penjara, terowongan bawah laut, ruang akomodasi, ruang pengintaian, dan ruang kesehatan.

Pada 1942, benteng ini berhasil diduduki tentara Jepang. Saat Jepang kalah dari sekutu, Benteng Pendem kembali ke tangan tentara Hindia Belanda ( KNIL ) sampai dengan tahun 1950.

Sampai 1952, benteng ini kosong dan kembali ditempati pada 1965 oleh TNI. Dalam perjalanan sejarah, Benteng Pendem sempat di manfaatkan untuk markas latihan lintas hutan, gunung, rawa dan laut oleh Pasukan RPKAD sekarang KOPASSUS yang membangun Tugu Monumen Peluru 2 buah sebagai pintu utama masuk ke dalam komplek Benteng Pendem pada saat itu.

Mulai 1965–1986, lokasi Benteng Pendem pun perlahan terpendam dimakan usia dan pembangunan. Saat itu pemerintah membangun dermaga dan kantor Pertamina yang memakan 4 ha areal benteng.

Pada 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama Adi Wardoyo memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Sejak 28 April 1987, Benteng Pendem resmi dapat dikunjungi dan terbuka untuk umum hingga saat ini.

Pada area-arena Benteng Pendem terdapat beberapa bangunan dan ruangan yang masih berdiri kokoh. Ruangan-ruangan tersebut terdiri dari ruang barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, gudang senjata, gudang mesiu, klinik pengobatan, dapur, ruang perwira, ruang amunisi dan peluru, serta penjara.

Namun, selain ruang-ruang itu masih banyak lagi ruang-ruang di area benteng yang tidak diketahui sepenuhnya. Konon, di dalam benteng itu terdapat terowongan rahasia bawah laut menuju benteng-benteng lainnya dan menuju gua-gua yang ada di Pulau Nusakambangan.