Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BOR Penuh, Ganjar Akan Siapkan Rumah Sakit Darurat di Kudus
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JIBI – Bisnis/Nancy Junita @ganjar_pranowo

BOR Penuh, Ganjar Akan Siapkan Rumah Sakit Darurat di Kudus



Berita Baru Jateng, Semarang – Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kabupaten Kudus pasca melonjaknya kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan dan hampir penuh. Menghadapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ini tengah mempersiapkan rumah sakit darurat.

Ganjar menyatakan akan terus mendampingi Kudus dalam mengatasi kondisi yang dialami daerah tersebut.

“Kami akan turunkan rumah sakit darurat, TNI dan Polri sudah siap membantu, terus kemudian SDM sudah kita dorong,” kata Ganjar, Melansir dari Kanal YouTube Humas Jateng (3/6/21).

Sejauh ini, pengadaan rumah sakit darurat tengah dalam proses asessmen. Sembari itu, ia juga meminta daerah sekitar Kudus juga turut membantu penanganan Covid-19 di sana.

Terkait persiapan rumah sakit darurat, Ganjar mengaku telah bekerja sama dan bergotong royong dengan berbagai pihak.

“Perawatnya dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan dari kita (Pemprov) sudah kita dorong. (Sedangkan) untuk dokter dari provinsi, sudah nyiapin dari IDI,” terang ganjar.

Sebagai informasi, zona merah yang membayangi Kabupaten Kudus dalam masalah Covid-19 tak kunjung usai. Imbasnya, banyak jenazah korban virus ini yang harus antre untuk dapat dimakamkan. Bahkan, ratusan tenaga medis juga terdampak positif Corona.

Menurut Ketua Tim Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Saiful Anas, Sejak Senin terdapat puluhan Jenazah Pasien Covid-19 yang masih belum selesai dimakamkan.

“Ini dua hari lho, kita sudah waiting list pagi itu sudah delapan, ini (siang) sudah 12 jenazah. Ini kan repot. Ini (Rabu siang) sudah waiting list belum sampai siang,” katanya, Rabu (2/6/21).

Anas mengatakan ada sejumlah faktor terjadinya antrean pemakaman jenazah. Pertama karena proses pemakaman hanya dilakukan dari tim pemakaman dari Kabupaten Kudus. Sedangkan dari desa tidak ada yang membantu.

“Jadi seharusnya konsepnya tim Cekathil link atau tim yang lain hanya mengawal saja, dia hanya mengirimkan kemudian menurunkan ke liang lahad dan tugas berikutnya satgas yang ada di desa. Kalau begitu rampung, mau jenazah 100 per hari pun kita bisa. Ada serah terima dari Satgas Kabupaten dengan satgas desa,” jelasnya.

(Husein)